Postingan

Sebuah Perjalanan Libur Lebaran, dari yang Asyik Sampai Bikin Panik

Gambar
  Sabtu, 22 Mei 2021. Waktu yang telah kutunggu-tunggu. Karena hari itu terjadwal waktu untuk rekreasi/ rihlah bersama keluarga besar Bani Chusni. Rihlah yang biasa dilakukan setahun sekali, tepatnya pada bulan Syawal. Di mana saudara-saudara banyak yang luang, dan khususnya yang masih menempuh pendidikan di pondok pesantren sedang pulang.   Namun Syawal tahun lalu kegiatan ini vakum sih. Yah, u know, something datang melanda dunia, termasuk negara tercinta Indonesia. It's named 'covid'. Jangankan untuk pergi berlibur, silaturrahmi ke saudara saja tahun lalu perlu dipertimbangkan dulu. Dan kini, alhamdulillah keadaan mulai pulih. Meski belum sepenuhnya bisa dikatakan pergi bahkan hilang si 'covid' ini. Setidaknya rasa kekhawatiran akannya mulai bisa disikapi dengan antisipasi, tidak sekaget dan se-waswas tahun lalu saat baru mengenalnya. Haha. (Eits... Ini murni opini pribadi ya).   Mudik dilarang, tempat wisata dibuka . Begitu kata orang-orang. Maka deng

Lirik Nasyid Ya Rasulallah Inni

Gambar
يا رسول الله اني  (Ya rasulallahi inni) - Inteam  Ya rasulallah - 3 bersaudara

Ya Daiyarrohmani ~ teks sholawat al banjari

Gambar
يا داعي الرحمن  (Ya da'iyar rohmani)

Aku Tidak Amnesia, Sobat

Aku tidak amnesia  Memori itu tersimpan rapi di kepala  Meski tak seterang setahun dua tahun setelahnya  Karena beberapa terpendam seiring bergulirnya masa Bangunan itu masihlah berdiri tegak  Dari waktu ke waktu tak pernah lelah menyimak Berada di sana terkadang mendorong beberapa memori untuk menyeruak  Tak ubahnya potongan gambar yang bergerak Tak perlu kupungkiri Saat kenangan mulai datang menghampiri Hitam putih kejadian yang telah terlampaui  Juga bagian dari perjalanan diri Aku tidak amnesia, sobat Kemarilah jika ingin bernostalgia hangat Mengenang tak harus dengan air mata berlinang  Mengingat tak selalu dengan hati tersayat Nyatanya menyambut damai datangnya kenangan  Lebih indah dibanding mengusirnya pergi jauh dari ingatan  ~ @NailFarihah

Cerita Liburan di Pantai Karanggongso Trenggalek

Gambar
Perjalanan ini kulakukan bersama keluarga (selanjutnya kami) dengan mengendarai 2 mobil kecil, karena memang tidak melibatkan banyak peserta. Berangkat dari rumah (Mojokerto) sekitar jam 13.30 WIB kemudian singgah di masjid agung kota Kediri untuk menunaikan salat Ashar. Kami lanjutkan perjalanan dengan berbekal panduan Google map serta sedikit ingatan dari seorang kakak yang sudah pernah ke pantai daerah Trenggalek. Masuk waktu Maghrib tak menghentikan perjalanan yang kami lakukan karena berniat untuk salat jamak ta'khir di tempat tujuan. Langit mulai menggelap ketika melewati jalan tepi sungai (hasil arahan dari si map yang sering mencarikan jalur terdekat) dan semakin gelap saat melewati daerah hutan. Pikirku wajarlah memang jalur ke arah pantai biasa melewati hutan dan gunung. Sedikit lega ketika mobil sudah menapaki jalan utama yaitu JLS (Jalur Lintas Selatan), kemudian melewati pantai Gemah Tulungagung yang pernah kami singgahi juga dengan personil lebih banyak. Perjalanan

Refleksi Pribadi di Hari Guru

Tentang cita-cita yg sejak lama tersurat jika ditanyakan Bukan karena begitu didambakan Namun seolah tak ada selainnya yang terlintas dalam pikiran Sebutlah tak punya tujuan Atau terlalu mengikuti arah aliran Tak bisa lagi dielak dengan pembelaan Tentang kemudahan dalam menyebutnya Tak berbanding lurus dengan menjalaninya Empat huruf dalam sekata Tak sesederhana penulisannya Yang dulu sekedar diucap kini bisa dikecap Yang dulu hanya diangan kini bisa dilaksanakan Bukankah bersyukur adalah cara yg paling tepat Namun mengapa yang lebih sering sekadar sambat Entah ini refleksi diri, atau sekedar ilusi yang merupakan bagian dari proses adaptasi Tuntun aku untuk tetap dalam jalan-Mu, Ya Ilahi ~ Selamat hari guru untuk semua guru yang mengabdikan jiwa dan raganya dengan tulus